Kamis, 08 Oktober 2015

Sebuah Pengalaman: Mengapa Memilih Jurusan Ekonomi Islam?

Sebenarnya saya malam ini mau buru-buru tidur sob... Tapi rasa kantuk ini secara perlahan menghilang tak tau kemana paska saya merampungkan satu tulisan ini. Entah kenapa, saya merasa semangat kembali bangkit untuk membuat satu tulisan lagi menjelang tidur. hehhe

Tapi saya kagok ni mau nulis apa, ya akhirnya saya tuliskan saja apa yang mengalir dalam pikiran saya. Oh ya, saya ingin menulis mengenai penglaman saya saja dah. Bagaimana dulu tahap tahap yang saya lalui ketika memutuskan untuk kuliah.

asal kau tahu sob... saat ini saya mengambil konsentrasi intelektual *asik* yang berkaitan dengan jurusan ekonomi islam, program S 1 tentunya. Karena memang tak ada jurusan yang bisa memfasilitasi akselerasi 4 tahun kuliah langsung tuntas S3 hehehe.

Singkat cerita, saya memutuskan untuk mengambil jurusan ekonomi islam, lebih dalam lagi konsentrasi yang saya ambil adalah Bisnis Manajemen Islam. tentu dong sebelum memilih, saya selaku insan yang mempunyai akal musti melalui tahap dinamika dulu di tataran pikir. Mulai dari mempertanyakan apa urgensitasnya, apa benefit serta berapa cost yang saya butuhkan ketika memutuskan untuk mengambil jurusan tersebut. hahha lalu apa?

Bagi saya, sebagai seorang muslim tentu kita harus melakukakan proses penerapan nilai-nilai keislaman di sleuruh aspek kehidupan. Tentu bukan hanya sebatas penerapan simbol atau identitas semu saja, melainkan menerapkan dan membumikan nilai islam itu juga dalam bentuk amal perbuatan yang memberikan rasa aman bagi siapa saja yang bersentuhan dengan kita. Lalu pertanyaan selanjutnya, bagaimana mengidentifikasi bahwa sesuatu itu berkesesuaian dengan nilai-nilai islam apa tidak? saya akan melihat rujukan dari pengambilan nilai-nilai tadi. 

Sependek pengamatan saya, apa yang dipahami dan dilihat sebagai ekonomi islam saat ini merujuk pada al-Qur'an dan Hadits serta proses penggalian semangat dari sejarah para nabi dan sahabat. Ini yang menjadi pendorong saya kenapa saya memilih jurusan ekonomi islam. Disamping itu juga, secara instrumen keuangan, ekonomi islam tidak akan tergerus oleh inflasi, karena sejatinya dalam islam, uang dipahami sebagai alat penyimpan nilai selain juga sebagai alat tukar. Sehingga yang menjadi instrumen pertukaran musti memiliki nilai intrinsik. Itulah cakap saya mengenai sepenggal masa lalu saya. Good Night sob..

0 komentar:

Posting Komentar