Kamis, 26 Desember 2019

2 Faktor Penyebab Gagal Bayar Jiwasraya

Lagi, perusahaan negara ternacam gulung tikar. Kali ini perusahaan Jiwasraya yang menjadi pekerjaan rumah bagi elit negara untuk segera diselesaikan. Perusahaan plat merah ini mengalami gagal bayar dengan potensi kerugian yang menembus angka 13 milyar. Nominal yang besar bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Akar masalahnya adalah produk JS saving plan. Awal mula launchingnya memang sudah diniatkan untuk mengejar premi. Tujuannya tak lain untuk menggenjot pertumbuhan premi pada perusahaan Jiwasraya. Memang terbukti, sejak dibuka pertama kali penjualannya, produk ini langsung melambungkan pertumbuhan premi jiwasraya. Bahkan lebih dari setengah penerimaan premis jiwasraya diperoleh lewat produk Js Saving Plan.

Namun menjelang jatuh tempo, masalahnya mulai muncul. Dana yang tersimpan di Jiwasraya nyatanya tak mampu menalangi keweajiban premi yang jatuh tempo.

Setidaknya ada beberapa penyebab yang bisa kita turunkan dari kasus ini. Pertama Jiwasraya menjanjikan keuntungan yang terlampua tinggi dari produk asuransi. Yakni kisaran angka 7 persen sampai 13 persen. Jaminan keuntungan yang bank sekalipun belum berani menwarkannya kepada publik. Entah apa yang merasuki mu.... *Tik tokeun...

Kedua, pengelolaan investasi yang tidak melalui pertimbangan yang matang. Ini masalah vital. Janji memberikan keuntungan memaksa Jiwasraya berpikir keras untuk mencari investasi bisnis dengan keuntungan besar. Inilah yang memaksa mereka untuk menanamkan dana di pasar saham. Saham gorengan yang rentan ambruk, sekalipun untung besar, nyatanya juga mereka embat. Bahkan penyaluran dana investasinya lumayan besar. Walhasil ketika, investasi tak mampu memberikan keuntungan besar, Jiwasraya pun hanya bisa meratapinya.

0 komentar:

Posting Komentar